Monday, October 24, 2005

ALLAH tdk pernah istirahat

Malam telah larut saat saya meninggalkan kantor.Telah lewat pukul 11 malam. Pekerjaan yang menumpuk, membuat saya haruspulang selarut ini.Ah, hari yang menjemukan saat itu. Terlebih,setelah beberapa saatberjalan, warna langit tampak memerah. Rintik hujan mulai turun.Lengkap sudah, badan yang lelah ditambah dengan "acara" kehujanan.Setengah berlari saya mencari tempat berlindung.Untunglah, penjual nasi goreng yang mangkal di pojok jalan, mempunyaitenda sederhana.Lumayan, pikir saya. Segera saya berteduh,menjumpai bapak penjual yangsendirian, ditemanirokok dan lampu petromak yang masih menyala.Dia menyilahkan saya duduk. "Disini saja dik, daripada kehujanan...,"begitu katanya saatsaya meminta ijin berteduh.Benar saja, hujan mulai deras, dan kami makin terlihat dalam kesunyianyang pekat. Karenamerasa tak nyaman atas kebaikan bapak penjual dan tendanya,saya berkata, "tolong bikin mie goreng pak, dimakan disini saja.Sang Bapak tersenyum, dan mulai menyiapkan tungku apinya. Dia tampaksibuk.Bumbu dan penggorengan pun telah siap untuk diracik.Tampaklah pertunjukkan sebuah pengalaman yang tak dapat diraih dalamwaktu sebentar.Tangannya cekatan sekali meraih botol kecap dan segenap bumbu.Segera saja, mie goreng yang mengepul telah terhidang. Keadaan yangsemula canggung mulaihilang.Basa-basi saya bertanya, "Wah hujannya tambah deras nih, orang-orangmakin jarang yang keluarya Pak?"Bapak itu menoleh kearah saya, dan berkata, "Iya dik, jadi sepi nihdagangan saya.." katanyasambil menghisap rokok dalam-dalam."Kalau hujan begini, jadi sedikit yang beli ya Pak?" kata saya,"Wah, rezekinya jadi berkurang dong ya?" Duh.Pertanyaan yang bodoh. Tentusaja, tak banyakyang membeli kalau hujan begini.Tentu, pertanyaan itu hanya akan membuat Bapak itu tambah sedih.Namun, agaknya saya keliru..."Gusti Allah, ora sare dik, (Allah itu tidak pernah istirahat), begitukatanya. "Rezeki sayaada dimana-mana.Saya malah senang kalau hujan begini.Istri sama anak saya di kampung pasti dapat air buat sawah.Yah, walaupun nggak lebar, tapi lumayan lah tanahnya." Bapak itumelanjutkan,"Anak saya yang disini pasti bisa ngojek payung kalau besok masihhujan..."Degh. Dduh, hati saya tergetar. Bapak itu benar, "Gusti Allah ora sare".Allah Memang Maha Kuasa, yang tak pernah istirahat buat hamba-hamba-Nya.Saya rupanya telah keliru memaknai hidup.Filsafat hidup yang saya punya, tampak tak ada artinya di depan perkataansederhana itu.Makna nya terlampau dalam, membuat saya banyak berpikir dan menyadarikekerdilan saya dihadapan Tuhan.Saya selalu berpikiran, bahwa hujan adalah bencana, adalah petaka bagibanyak hal.Saya selalu berpendapat, bahwa rezeki itu selalu berupa materi, dan halnyata yang bisadigenggam dan dirasakan.Dan saya juga berpendapat, bahwa saat ada ujian yang menimpa, maka ituartinya saya cumaharus bersabar.Namun saya keliru. Hujan, memang bisa menjadi bencana, namun rintiknyabisa menjadi anugerahbagi setiap petani.Derasnya juga adalah berkah bagi sawah-sawah yang perlu diairi.Derai hujan mungkin bisa menjadi petaka, namun derai itu pula yangmenjadi harapan bagisebagian orang yang mengojek payung,atau mendorong mobil yang mogok.Hmm...saya makin bergegas untuk menyelesaikan mie goreng itu. Beribupikiran tampak sepertilintasan-lintasan cahaya yang bergerak dibenak saya. "Ya Allah, Engkau Memang Maha yang Tak Pernah Beristirahat"Untunglah,hujan telah reda, dan sayapun telah selesai makan. Dalamperjalanan pulang, hanyakata itu yang teringat,Gusti Allah OraSare..... Gusti Allah Ora Sare.....Begitulah, saya sering takjub pada hal-hal kecil yang ada di depan saya.Allah memang selalu punya banyak rahasia, dan mengingatkan kita dengancara yang tak terduga.Selalu saja, Dia memberikan Cinta kepada saya lewat hal-hal yangsederhana.Dan hal-hal itu, kerap membuat saya menjadi semakin banyak belajar.Dulu, saya berharap, bisa melewati tahun ini dengan hal-hal besar, dengansesuatu yangistimewa.Saya sering berharap, saat saya bertambah usia, harus ada hal besar yangsaya lampaui.Seperti tahun sebelumnya, saya ingin ada hal yang menakjubkan sayalakukan.Namun, rupanya tahun ini Allah punya rencana lain buat saya.Dalam setiap doa saya, sering terucap agar saya selalu dapat belajar danmemaknai hikmahkehidupan.Dan kali ini Allah pun tetap memberikan saya yang terbaik.Saya tetap belajar, dan terus belajar, walaupun bukan dengan hal-halbesar dan istimewa.Aku berdoa agar diberikan kekuatan...Namun, Allah memberikanku cobaanagar aku kuatmenghadapinya.Aku berdoa agar diberikan kebijaksanaan...Namun, Allah memberikankumasalah agar aku mampumemecahkannya.Aku berdoa agar diberikan kecerdasan...Namun, Allah memberikanku otak danpikiran agar akudapat belajar dari-Nya.Aku berdoa agar diberikan keberanian...Namun, Allah memberikankumarabahaya agar aku mampumenghadapinya.Aku berdoa agar diberikan cinta dan kasih sayang...Namun,Allah memberikanku orang-orang yang luka hatinya agar aku dapat berbagidengannya.Aku berdoa agar diberikan kebahagiaan...Namun,Allah memberikanku pintu kesempatan agar aku dapat memanfaatkannyaWallohu'alam bisshowab.


| Henny blogged at 8:45 AM


BlogItemBacklinksEnabled> links to this post
Comments: Post a Comment